Era disrupsi teknologi telah merubah berbagai tatanan kehidupan kita, bagaimana kita melaksanakan aktivitas setiap hari meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, budaya, dan juga Pendidikan. Teknologi telah merubah konsep kita tentang sekolah, dengan tersedianya berbagai sumber belajar yang dapat diakses dengan mudah, darimana saja, dan kapan saja. Konten-konten pembelajaran yang tersedia saat ini sangat interaktif dan memudahkan kita untuk memahami materi. Namun, technology is just a tool, the most important is instructional design. Bagaimana kita bisa menyampaikan konten-konten pembelajaran dengan baik, interaktif, dan inovatif melalui teknologi, sehingga memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan.

Pandemi Covid-19 telah mendisrupsi era disrupsi teknologi. Masa pandemi ini telah mengakselerasi terjadinya era revolusi industri 4.0. Setiap orang mau dan mampu untuk melakukan perubahan. Setiap orang berusaha secara optimal untuk memanfaatkan berbagai platform teknologi untuk melaksanakan aktivitasnya. Khususnya dalam domain pendidikan, setiap guru/dosen berusaha untuk memanfaat berbagai platform pembelajaran daring, baik dengan synchronous maupun asynchronous mode. Pengembangan konten-konten digital sangat dibutuhkan untuk memperkaya konten-konten pembelajaran daring yang tersedia saat ini.

Dimasa pandemi ini, melalui Surat Edaran Rektor Nomor 01 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Layanan Akademik, dan Layanan Umum untuk Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease-19 di Universitas Pendidikan Ganesha, per tanggal 14 Maret 2021 Undiksha telah menggantikan perkuliahan teori dengan perkuliahan daring. Setiap dosen telah menggunakan berbagai platform pembelajaran daring, seperti: elearning Undiksha (https://elearning.undiksha.ac.id/), google classroom, schoology, serta berbagai platform lainnya. Dengan memperkaya konten pembelajaran daring diharapkan dapat meningkatkan motivasi, interaksi, efisiensi, dan efektivitas proses belajar mengajar, khususnya pada perkuliahan-perkuliahan yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Pelibatan mahasiswa dalam penelitian-penelitian dosen, pembuatan karya akhir, serta proyek-proyek yang terkait dengan pengembangan konten pembelajaran digital diharapkan dapat meningkatkan kualitas konten pembelajaran dan juga dapat memberikan imbas pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan konten pembelajaran digital. Komitmen pimpinan dalam pemanfaatan pembelajaran daring telah dituangkan dalam peraturan rektor, minimal 25% perkuliahan harus dilakukan secara daring. Penggunaan platform pembelajaran daring akan terus dipertahan di era new normal.

Pembelajaran daring di Undiksha sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 2012 melalui elearning. Namun memang konsep pembelajaran daring saat itu masih berupa penyampaian suplemen pembelajaran dalam kelas atau implementasi konsep pembelajaran blended learning. Sejak tahun 2018, kegiatan pembelajaran daring tersebut telah menjadi satu proses yang terintegrasi ke hampir seluruh perkuliahan di Undiksha. Hal tersebut didukung dengan adanya dorongan dari pihak pimpinan untuk dapat memanfaatkan fasilitas   elearning dengan lebih optimal, dengan segala fitur yang disediakan di dalam elearning Undikhsa tersebut. Sejak Bulan Maret tahun 2020, dimana Covid-19 telah dinyatakan sebagai  pandemi, pembelajaran beralih sepenuhnya menjadi proses pembelajaran secara daring. Walaupun sudah menjadi suatu hal yang sudah biasa dilakukan, namun dengan perubahan yang cukup drastis tersebut masih memunculkan beberapa permasalahan terutama dalam hal pelaksanaan pembelajaran. Maka dari itu, pengembangan modul-modul pembelajaran berbasis daring sangat bagus untuk dilakukan.

Klik gambar diatas untuk dapat mengakses Modul Praktikum Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh (VR)

Klik gambar diatas untuk dapat mengakses Modul Praktikum Rangkaian Penstabil Tegangan DC (VR)

Klik gambar diatas untuk dapat mengakses Modul Praktikum Penguat Sinyal dengan Simulator Aplikasi NI MULTISIM